Game review : final fantasy x
pada suatu sore yang cerah di sebuah kota yang makmur di barat pulau Jawa, hiduplah seorang gadis yang lugu namun tidak lagi seemosional dulu. karena tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya gadis lugu tersebut memutuskan untuk menamatkan sebuah game yang menurutnya legendaris : Final fantasy X. game ini telah membuat gadis lugu tersebut tersenyum miris dan menangis secara bersamaan. apa yang telah game ini lakukan?! dan apa yang membuat game ini legendaris? mari kita review bersama.
Storyline
Final fantasy X, adalah seri pertama Final Fantasy untuk konsol PS2. game ini mengisahkan perjalanan seorang summoner muda, malu-malu nan lugu ; Yuna. Yuna bertekad untuk mengalahkan Sin, momok kehancuran dalam game ini. di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan Tidus. Tidus adalah pemuda ceria berkulit keling tapi berambut di-bleaching. well his looks like an alay terminal actually. ia mengaku terdamprat di spira, sebelumnya dia berasal dari Zanarkand. APA??? ceritanya di game ini Zanarkand udah hancur lebih dari seribu tahun yang lalu. demi kembali ke Zanarkand, Tidus pun bergabung dengan rombongan Yuna. sampai mereka mengetahui, dibalik ritual final summoning dan pilgrimage yang mereka lakukan, ada banyak konspirasi di dalamnya! mulai dari agama yang ternyata merupakan ajaran sesat dan juga kenyataan pahit, bahwa Tidus hanyalah mimpi dari para fayth...
"aku harap kamu bukanlah mimpi, kamu imamku di masa depan :'(" |
rombongan Yuna berisi Kimahri, Ronso yang begitu-begitu aja, Wakka yang diam-diam menyukai Lulu, Lulu yang tidak bisa move on dan judes, well pada akhirnya dia menerima Wakka.. Rikku yang ceria, personally i love Rikku's character. Auron yang mature dan beraura, personally i love mature man, but i hate how people coupling him and Rikku together :(
Kembali kepada sang heroine, Yuna, yang dikawinkan dengan 'paksa' dengan Seymour Guado. at first gue pikir lumayan juga nih Seymour. pas udah melawan dia untuk pertama kalinya gue langsung berubah pikiran. ditambah lagi bulu perutnya yang menjijikkan dan event dimana dia melangsungkan pernikahan sama Yuna. daaan saat itu dia udah merupakan unsent. bisa dibayangin gak sih lo ciuman sama yang udah gak bernyawa lagi? iyyuuuhhh. juga dia merupakan villain yang pantang menyerah. mesti empat kali kita lawan dia bro. lawan jenova aja cuma tiga kali.
Kembali kepada sang heroine, Yuna, yang dikawinkan dengan 'paksa' dengan Seymour Guado. at first gue pikir lumayan juga nih Seymour. pas udah melawan dia untuk pertama kalinya gue langsung berubah pikiran. ditambah lagi bulu perutnya yang menjijikkan dan event dimana dia melangsungkan pernikahan sama Yuna. daaan saat itu dia udah merupakan unsent. bisa dibayangin gak sih lo ciuman sama yang udah gak bernyawa lagi? iyyuuuhhh. juga dia merupakan villain yang pantang menyerah. mesti empat kali kita lawan dia bro. lawan jenova aja cuma tiga kali.
juga pertemuan penuh airmata antara Tidus dan Jecht, yang merupakan Sin. sangat mengaduk-aduk emosi ketika Tidus bilang "I hate you, Dad" sambil mewek berlinangan air mata.
overall, game ini storyline-nya terlalu lempeng dan terlalu singkat. kamu akan berpikir game ini teramat sangat menarik dan mengaduk-aduk emosi ketika sudah melawan Sin. terlambat!
Gameplay & Battle system
Final fantasy X identik dengan air. sedikit-sedikit nyemplung ke air. battle di dalam air tapi napasnya gak bisa abis. bahkan ciuman pun di dasar danau! *spoiler*
gue pernah berteriak karena battle system-nya Final fantasy X ini adalah YANG TERBAIK dari semua seri Final fantasy yang pernah gue mainkan. sistemnya masih konvensional *tsaelahhh* standar RPG pada umumnya, tapi bisa ganti equip di tengah battle. dan yang paling asyik adalah kita bisa lihat kapan giliran kita jalan atau lawan yang jalan. dengan begitu kita bisa kira-kira apa yang harus dilakukan. juga sistem Sphere gridnya bisa membuat karakter-karakter jadi hybrid. contoh : Auron gue dihybrid ke Tidus + Rikku, jadi main AGI + STR banget kalo istilah RO-nya, dan pastinya oom Auron gue makin unbeatable dengan Masamune. btw gue masa cuma dapetin 2 celestial weapon yang fungsional, Yuna's nirvana & Auron's Masamune. dapetin Sun sigil-nya Tidus susah banget, gak gak gak kuat.
Graphic & character design
bagus lah untuk ukuran PS2 yang keluar awal-awal. design-nya Jepang banget. personally, i love the Yuna's character design for this game. a shy, sweet girl, with long sleeve, and hakama, pakaian panjang bikin Yuna terlihat makin bersinar, anggun, dan berwibawa. jarang-jarang liat heroine final fantasy dengan pakaian tertutup :)
gue ga suka bajunya Tidus yang aneh banget itu. celana pendek. hello? ditambah lagi kulit keling dengan rambut di-bleaching. keliatan kayak alay terminal. but somehow in him it looks good. fyuhhh.
juga bajunya Lulu yang bikin tetenya keliatan mau loncat. please!
gue suka design-nya farplane dan macalania. indah banget, bikin pengen nyemplung dan suteki da ne wahahahah. zanakand juga indah, langit malamnya :)
Love & romance
lagi-lagi ada segmen ini. pasti dan harus ada!
Yuna and Tidus's story, is what makes this game so enjoyable. personally i want to rewind the story, back to when Tidus met Yuna for the first time. Yuna looks very excited to meet new people, especially a cheerful one like Tidus. seiring dengan berjalannya cerita, gue mulai memahami mengapa Yuna jatuh cinta dengan Tidus. gue juga menyadari betapa manis dan lembutnya tingkah Yuna, beda banget sama gue :(
apalagi di macalania spring... *kemudian khidmat*
Yuna yang sedang kalut hatinya, dengan muka mewek dan berlinangan airmata... tiba-tiba wajah Tidus mendekat, kemudian bibir mereka bertemu. JEDER! lagu Suteki da ne pun mengalun lembut, menghanyutkan perasaan semua yang melihatnya.. kemudian dua sejoli itu terbawa suasana, seketika pemandangan berubah menjadi di bawah air...seketika gue melihat wajah Tidus yang tersenyum di bawah air itu sangat...........charming. perasaan gue pun meleleh seiring dengan ciuman bawah air mereka yang sulit diterima akal sehat. kemudian layar menghitam. semoga apa yang terjadi semalam itu bukan mimpi..
namun malang tidak dapat dihindari, kisah cinta mereka menjadi sebuah tragedi. di saat semua penduduk Spira bersorak gembira karena Sin telah berhasil dikalahkan, tidak ada Tidus di sisi Yuna. tidak ada Tidus yang menjanjikan Yuna pemandangan Zanarkand yang indah. tidak ada Tidus yang biasa menjadi matahari dalam kehidupan Yuna *tsaelah*.
namun malang tidak dapat dihindari, kisah cinta mereka menjadi sebuah tragedi. di saat semua penduduk Spira bersorak gembira karena Sin telah berhasil dikalahkan, tidak ada Tidus di sisi Yuna. tidak ada Tidus yang menjanjikan Yuna pemandangan Zanarkand yang indah. tidak ada Tidus yang biasa menjadi matahari dalam kehidupan Yuna *tsaelah*.
gue ga puas dengan ending yang enak di penduduk spira tapi gaenak di Yuna. tapi ya mungkin itulah yang membuat orang-orang memainkan Final Fantasy X-2
0 Your comments:
Posting Komentar